Jakarta
Friedrich Naumann Foundation for Freedom (FNF) adalah yayasan asal Jerman. Kami menyelenggarakan pendidikan politik terkait HAM, demokrasi, ekonomi pasar, dan perubahan iklim. Di Asia Tenggara dan Timur, kami memiliki kantor di Bangkok, Hanoi, Jakarta, Manila, Seoul, Taipei, dan Yangon. Kami juga bekerja di Malaysia. Di Indonesia, kami bekerjasama dengan Kemenkumham RI, Kabupaten Wonosobo, LeGePe, SeJuK, CIPS, InDeKS, dan Climate Institute. Secara berkala, kami juga mengirim delegasi untuk ikut kegiatan internasional di The Council of Asian Liberals and Democrats dan International Academy for Leadership. Kenali tim kami, partner kami dan jika Anda memiliki pertanyaan, hubungi kami.
News
-
[CLOSED] We're looking for Program Officer!
FNF Indonesia is looking for a Program Officer! Come join us to be a part of the Friedrich Naumann Family, apply before May 5, 2024!
-
Memperjuangkan Pelayanan Publik Inklusif: Tantangan dan Harapan bagi Kaum Disabilitas di Indonesia
Tantangan pelayanan publik bagi kaum disabilitas di Indonesia menjadi sorotan, dengan aksesibilitas sulit, informasi terbatas, dan diskriminasi yang masih dirasakan. Meskipun ada inovasi, tetapi usaha tersebut belum cukup ramah terhadap kaum disabilitas. Harapan terletak pada langkah-langkah Kemenkumham RI dalam memperbaiki sistem, melibatkan kaum disabilitas dalam perumusan kebijakan, dan meningkatkan pelayanan bantuan hukum yang lebih bersahabat bagi mereka. Bersama dengan FNF Indonesia, acara kali ini diadakan di Pekanbaru, Riau (7/3).
-
Demi Menghapus Diskriminasi dan Segregasi, Mahasiswa dari Kepulauan Rempah Hidupkan Tekad “Maluku Parsamua”
SEJUK dan FNF Indonesia kali ini mengadakan "Workshop dan Beasiswa Produksi Konten Keberagaman" di Maluku, Ambon pada 1-4 Maret 2024. Baca lebih lengkap tentang kegiatan kami di sini!
-
Membangun Pelayanan Publik Berbasis HAM yang Inklusif
Pelajari bagaimana Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mempertahankan prinsip-prinsip hak asasi manusia melalui berbagai layanan publik. Dari mendukung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) hingga memastikan akses bagi masyarakat yang terpinggirkan, jelajahi bagaimana Kemenkumham mengintegrasikan hak asasi manusia dalam regulasi dan pelayanan publik. Didukung oleh FNF Indonesia, kegiatan kali ini dilakukan di Medan (22/2).
-
Harmonisasi Kemakmuran dan Kemanusiaan: Sebuah Rancangan untuk Meningkatkan Bisnis dan Hak Asasi Manusia di Indonesia
Indonesia memelopori Bisnis & Hak Asasi Manusia dengan Peraturan Presiden No. 60/2023. Strategi yang selaras dengan prinsip-prinsip PBB ini sudah menangani 1.366 pengaduan, membentuk gugus tugas nasional dan regional. Perangkat seperti PRISMA sudah melibatkan 231 perusahaan, menumbuhkan lanskap kompetitif yang menghormati hak asasi manusia. Kolaborasi FNF Indonesia memperkuat lompatan transformatif ini, menandai kepemimpinan Indonesia dalam praktik bisnis yang bertanggung jawab. Baca untuk mengetahui lebih lanjut.
-
Pelatihan Kebebasan Sipil: Advokasi dan Tantangan Kebebasan Berpendapat
Pada 23-25 Februari 2024 lalu, FNF Indonesia dan Lembaga INDEKS kembali lagi mengadakan Pelatihan Kebebasan Sipil di Jakarta. Kali ini tema nya juga meliput advokasi dan tantangan kebebasan berpendapat. Baca lebih lanjut mengenai training tersebut disini.
-
Kebebasan Ekonomi dan Tantangan Kewirausahaan Digital
Pada 24 November 2023, FNF Indonesia bersama Alumni IAF Indonesia mengadakan Networking Event & Public Discussion bertajuk "Kebebasan Ekonomi dan Tantangan Kewirausahaan Digital" yang diselenggarakan di kantor FNF Indonesia, di Jl. Kertanegara no. 51, Kebayoran, Jakarta Selatan. Substansi dari diskusi publik tersebut telah dirangkum di artikel ini oleh Sukron Hadi, IAF Alumni dan Organizer kegiatan dari partner FNF Indonesia, INDEKS.
Focus
DIREKTUR PROYEK
Most popular
-
Gender does exist in science: inequality in medicine
Female Forward -
Suicide in South Korea: “My friend, think about it one more time”
South Korea -
Strengthening Democratic Alliances: Building Trust Between Taiwan, the U.S., and Europe.
International Relations -
Countering Authoritarian Influence in Southeast Asia
Event